VISI DAN MISI SYI’ARMIFTAHUL IHSAN
Visi
:
Perkumpulan
pemuda yang akan mensyi’arkan ajaran agama islam (Ahlu Sunnah Waljama’ah) dan
memberikan solusi kehidupan yang ditujukan untuk anak jalanan dan kawasan anak
jalanan di kota Banjarmasin demi terwujudnya Banjarmasin bungas.
Misi
:
1. Melibatkan sebanyak
mungkin mahasiswa dan aktivis organisasi untuk peduli kepada anak jalanan
dengan menjadi seorang sahabat sebagai rasa cinta kita semua terhadap umat Nabi
Muhammad Saw.
2.Memberikan pendidikan
dan kegiatan agama islam secara individu ataupun kelompok terhadap anak jalanan
kota Banjarmasin serta kawasan (daerah) masyarakat yang dinilai secara norma
agama islam adalah daerah yang rawan.
3. Memperjuangkan
solusi kehidupan untuk anak jalanan dalam hal kesehatan, pendidikan dan ekonomi
untuk menyongsong kehidupan yang baik.
4. Menjadi jembatan
penghubung yang baik antara anak jalanan kepada masyarakat kota Banjarmasin
serta pemerintah kota Banjarmasin demi terwudnya nilai pancasila ke 5 yaitu
keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia.
SEJARAH BERDIRINYA SYI’AR MIFTAHUL
IHSAN
Ditengah
ramainya lalu lintas kendaraan jalan raya di jl, pangeran antasari dan sibuknya
orang-orang dengan berbagai keperluan di kota Banjarmasin masih terlihat
beberapa anak kecil dan remaja mencari nafkah dilampu merah dengan cara
mengamen memakai gitar dan ada juga hanya dengan alat seadanya bahkan ada juga
dengan cara menadahkan tangan mengetuk kaca-kaca mobil dengan wajah miris.
Mereka
anak kecil yang mencari nafkah disana terlihat sudah terbiasa memakai baju
lusuh, tidak di cuci berhari-hari, tidak memakai sandal dan menjadikan lampu
merah sebagai area taman bermain, lari kesana-kemari tidak takut bahaya yang
sewaktu-waktu bisa merenggut nyawa mereka. Berbeda halnya dengan para remaja
yang biasa mengamen mereka berpenampilan layaknya orang gaul dari negeri barat
dengan gaya rambut di potong tren masa kini, memakai bonel ditelinga , tubuh
bertato , celana robek-robek , membawa gitar layaknya artis yang hendak naik
panggung.
Dunia mereka adalah dunia yang keras sering
berurusan dengan masalah criminal bermasalah dengan satpol pp dan polisi serta
dipandang pemerintah (dinsos kota Banjarmasin) orang-orang yang nakal dan
gagal. Disamping itu memang karena mereka dekat dengan yang namannya penyakit
masyarakat seperti mabuk, penyalahgunaan obat-obatan seperti zinet dll, bahkan
yang termurah adalah penyalahgunaan lem fox dengan cara di hirup, anak kecil
yang mulai merokok dll . serta anacaman anak kecil yang akan di prediksikan
oleh anak-anak jalanan kalo besar dijalanan ini biasanya laki-laki jadi preman
cewek jadi pelacur. Luar biasa dan apa yang sedang terjadi dengan hati ini
sehingga orang-orang yang belum sadar dan seharusnya perhatian dan
menyelamatkan nasib anak bangsa masa depan karena mau tidak mau kita harus
mengakui karena mereka adalah bagian dari anak negeri kita.
Penulis
berfikir apa yang bisa dibantu untuk mereka ? mencoba menganalisis masalah ini
cara-cara yang seharusnya dapat dilakukan secara tepat dan benar untuk mereka,
teringatlah kepada sosok yang mulia yang penuh kasih terhadap manusia yang
sayang dengan orang-orang miskin dan anak yatim sang panglima perang yang gagah
berani dengan perjuangannya yang berat dan seorang diplomator yang ulung yaitu
Sayyidina Nabi Muhammad SAW. Akhirnya penulis menemukan solusi “orang banjar
ini paling pintar mengaji” gimana kalo ditawarkan kepada mereka belajar mengaji
membaca al-qur’an. Setelah berfikir seperti itu mulailah selang beberapa hari
dari ide itu memberanikan diri turun kejalan di lampu merah.
Waktu itu malam hari sekitar ba’da isya para
remaja mengamen di lampu merah dengan tato dan badan besar sebagian dari mereka
serta ada salah satu dari mereka yang mabuk berat dengan badan berbau alcohol.
Penulis duduk dan mengamati di seberang toko
dekat lampu merah, lewatlah tukang bakso keliling sambil menikmati bakso dan
tangan yang bergetar ketika menyuap santapan karena didepan melihat pemandangan
yang tak biasa disaksikan oleh seorang anak yang baru masuk kuliah semester 1
yang baru lulus sma dan dari kampung hulu sungai. Saya memutuskan untuk pulang ke
kost. Melihat pengalaman yang baru dirasakan itu. terfikirlah perjuangan ini
belum ada apa-apanya dibandingakan perjuangan seorang panglima pemberani yaitu
Nabi SAW.
Dikesempatan
berikutnya malam hari di lampu merah Allah swt menganugrahkan kemudahan untuk
penulis dengan berhasil mendekatkan diri dengan salah satu anak dari anak
jalanan di lampu merah jl.p.antasari, duduk bersama di trotoar lampu merah
layaknya anak jalanan yang sedang mencari nafkah saya bertanya kepada mereka
“ding ini salah siapa pemerintah ya?” jawab mereka satu-satu “kada tahu” (tidak
tahu). Saya berfikir wah ini ketinggian saya salah buat pertanyaan . akhirnya
saya berinisiatif meminta mereka untuk membeli makanan dan minuman untuk makan
bersama-sama sisanya beli sandal pian ya. Karena anak yang saya suruh itu tidak
pakai sandal saat itu. Alhamdulillah dia membawa makanan dan minuman untuk saya
dan anak-anak jalanan dan dia memakai sandal baru. Anak-anak jalanan yang lain
mendekat, kami pun makan cemilan bersama di trotoar dengan berbinacang-bincang
santai dan saya mengenalkan diri padahal disitu orang-orang dengan kendaraannya
lalu lalang entah apa yang mereka fikirkan ketika melihat kejadian waktu itu.
Layaknya makan di restoran mahal dengan tenang dan nikmat bersama orang yang dicintai
perasaan bahagia dan tak terkira padahal keadaan di lampu merah itu berbeda
100%. Malam-malam berikutnya saya masih memakai cara itu dengan membeli makan
dan berkenalan dengan anak jalanan lainya dan masih sama makannya di trotoar
lampu merah. Akhirnya tepatlah kesempatan saya untuk menawarkan belajar mengaji
membaca al-qur’an dengan cara jitu setelah membaca buku Diplomasi Nabi Muhammad
Saw. Alhamdulillah mereka menerima awalnya 7 anak dan sampai 12- 15 anak mau
ikut belajar. Awal pengajian pertama kami di pinjami tempat di kantor pasar
uptd sentra pasar antasari oleh Pak Aziz
(Ketua Kantor Pasar) sampai-sampai disana disediakan makanan dan minuman
untuk anak jalanan yang ikut belajar dua minggu berlangsung saya masih sendiri
mengisi pengajian anak jalanan turun malam jum’at mereka tertarik dengan metode
yang dibawakan yaitu belajar membaca al-qur’an dan curhat kehidupan serta makan
bersama santai.
Saya
memutuskan mencari teman dikampus untuk kegiatan ini Allah mempertemukan saya
dengan Ahmad Zaini (Pemberi Nama Komunitas Mahasiswa Peduli Anak Jalanan
“SYI’AR Jalanan”) Hairin Najerin , Abdurrahman merka adalah kawan-kawan satu
local di IAIN Fak. Tarbiyah Jur.Pendidikan
Bahasa Arab 2012. Kami turun bersama-sama dalam pengajian anak jalanan
setiap malam jum’at.
Kami
juga mulai memperkenalkan komunitas ini kepada kawan-kawan dikampus dan mulai
melebarkan sayap dengan kegiatan-kegiatan creative yang membawa nama anak
jalanan. Mulailah banyak kawan-kawan mahasiswa yang semakin peduli dengan anak
jalanan yang di bina SYI’AR Jalanan. Mulai dari membawa anak jalanan ke
kegiatan kampus, acara-acara ormas, acara-acara kegiatan creative dari program
SYI’AR Jalanan dan perjuangan untuk peduli terhadap nasib anak jalanan dari
pendidikan sampai kesehatan mereka serta hak mereka sebagai warga Negara
Indonesia. Sudah dari tahun 2012 yang lalu di jalankan perjuangan untuk anak
jalanan dengan tetap istiqomah dengan Pendidikan
Agama dan dengan Warna
Kegiatan-Kegiatan Creative dari program SYI’AR Jalanan .Terciptalah konsep
yang tepat untuk anak jalanan Banjarmasin “Bebas
dan Terbina”. Dengan cara KOMPAK dari Pembina SYI’AR Jalanan , Anak jalanan
terbina, Aktivis Organisasi dan Pemerintah.
Perjuangan
ini akan terus dilanjutkan dengan ide-ide yang terkonsep, terstruktur dan
cemerlang dan memiliki dampak positive yang luar biasa bagus, serta tenaga dan
pengorbanan dari relawan untuk anak jalanan , dan do’a serta bantuan dari
seluruh pihak demi tujuan sampai kata “Sukses Bersama” kami raih. Inilah
dedikasi untuk mu Banjarmasin Banua BUNGAS.
Dalam
tahun 2015 di bulan mei bersepakat dalam musyawarah syiar mengganti nama dari Komunitas Syi’ar Jalanan ini menjadi Majelis
Ta’lim Syi’ar Miftahul Ihsan dengan harapan memulai sesuatu dengan nama
yang baik dan menambah semangat serta meluruskan niat dan turut serta juga
membuat strategi dan cara yang mengikuti junjungan kita dan jalan dakwah yang
baik dan tepat yaitu baginda Nabi Muhammad Saw dan yang lebih penting yaitu
adalah misi utama memperjuangkan mengeluarkan anak binaan dari kehidupan
jalanan untuk menyongsong kehidupan yang baik. Wallahuafik.
Dan sekarang SMI akan dibangun oleh anak jalanan langsung yang berlandaskan cinta kepada Nabi Muhammad SAW, senang bersholawat dan berdakwah langsung kelapangan sebagai tempat berjuang.
Mudah-mudahan Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW meridhoi semua langkah perjuangan kita dan memenangkan pejuang Nabi Muhammad SAW. Amin Ya Rabbal A'lamin.
By. SYI’AR MIFTAHUL
IHSANDan sekarang SMI akan dibangun oleh anak jalanan langsung yang berlandaskan cinta kepada Nabi Muhammad SAW, senang bersholawat dan berdakwah langsung kelapangan sebagai tempat berjuang.
Mudah-mudahan Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW meridhoi semua langkah perjuangan kita dan memenangkan pejuang Nabi Muhammad SAW. Amin Ya Rabbal A'lamin.
PERJUANGAN DI DALAM SYI'AR
Tidak ada komentar:
Posting Komentar